30 Mar 2014

Inspectorat Untuk lenanggguar

4 Hari Kunjungan Inspectorat
BY. JAKA WIHARJA (FT  LENANGGUAR)


        Sudah Hari ke 4 ini sejak tanggal  19 maret 2014 yang lalu Tim Audit Inspectorat yang terdiri atas Bapak Syarifudin dan kedua rekannya  Bapak Imam dan Bapak Syahid dari kabupaten Sumbawa berkunjung ke kecamatan Lenangguar.  Mereka memulai hari kunjungannya dengan mendatangi kantor kecamatan, setelah beberapa lama berkoordinasi dengan PJOK dan Bapak TAJUDDIN, SH selaku Camat Lenangguar kemudian mereka (Tim Inspectorat) didampingi PJOK Bapak Maswarang, SAP.lansung menuju UPK office.
Kedatangan mereka kami sambut dengan baik, dalam hal ini kami telah sampaikan untuk semua TPK untuk datang ke UPK office, untuk menyiapkan data data yang nantinya menjadi bahan bahan audit tentunya. Mulai dari dokumen perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan T.A 2013. begitu juga rekan pelaku di kecamatan tak kalah menyiapakan data data yang nantinya akan dilihat.
Telah kami memperkirakan tanpa harus bernostalgia lama lama dengan pertemuan ini, mereka lansung pada inti pertemuan yang jauh dari kata mesra ini. Mulai dari proses sampai auput yang dihasilkan mereka pertanyakan. Data data pendukung kegiatan TA 2013 mereka ingin diperlihatkan. Ouch….. gumam Ibu Titin Ketua UPK Lenangguar sedikit menggerutu namun Tak banyak kata tapi lansung menyiapkan data data UPK yang dibutuhkan.
Terjadi beberapa diskusi memberikan penjelasan tentang Proram PNPM-MPd  tak menumpulkan pertanyaan pertanyaan mereka…..tajam dan tambah tajam, seperti ketika FK lenangguar Bapak Abdul Wahab memberikan keterangan  soal dasar penentuan standar gaji UPK yang mereka minta. Walau sudah diberikan informasi tentang hal tersebut tapi masih mereka pertanyakan. Ini menjadi aneh ketika semua kecamatan mempunyai standar gaji yang sama sementara beban kerja pengelolaan dana berbeda gumam bapak Syarifudin memberikan pendapatnya dan menanyakan dasar penetapan standar gaji tersebut. Sedikit petikan diskusi tersebut menjadi sangat tajam dan tak santai di simak dihari pertama disela sela hujan yang tak bersahabat.

Hari kedua yang cukup cerah dan bersahabat menuntun kami mendampingi pengukuran di desa Lenangguar. Lokasi yang tidak jauh dari UPK office menjadi pilihan pertama mereka untuk memeriksa. Pengukuran kami mulai dari Hilir saluran yang di SPPB tercetak 557 m ini karena sangat dekat dengan UPK office. Setelah masuk ke pemukiman warga kampung yang kebetulan dilewati saluran Irigasi, Bapak Syahid menanyakan peruntukan pengembangan kegitan ini. Dengan Lugas Bapak Fikri TPK Lenangguar  yang kebetulan ikut mendampingi menujukkan Plat deuker yang tak jauh dari tempat lokasi kegiatan. Sesampai di Hulu Saluran selembar kertas dikeluarkan Bapak Syahid meminta bapak Fikri Untuk menandatangani. Saya Sempat berdebat perihal tanda tangan tersebut  namun mereka berkilah hanya meminta kesaksian bahwa telah melakukan pengukuran.

Tak selesai disitu hari kedua ini kami mendampingi TIM inspectorat berkunjung ke beberapa Kelompok SPP yang mereka anggap menjadi sebuah tada Tanya. Tingkat Colect menjadi acuan dasar penentuan kelompok pemeriksaan, tak luput juga Kelompok SPP yang secara program dianggap lancar menjadi incaran pertanyaan, Tingkat Pinjaman yang semakin Besar tiap tahunnya  menjadi dasar juga penetapan kelompok yang akan mereka periksa. Hal yang menjadi kritikan mereka tentang anggota angota Kelompok SPP ini “Jangan sampai dimanfaatkan oleh warga yang tak layak menerima SPP” ujar bapak Syarifudin berkomentar di Pukul 20:30 Wita ketika menyelesaikan kunjungan hari  kedua ini

Tak bedanya dengan Hari ke 3, kali ini Desa tatebal menjadi pilihan bapak Syarifudin dan rekan rekan. Letak Buin Balit yang menjadi lokasi pembangunan Checdam  yang jauh dari pemukiman tak menyurutkan langkah kami, walau jalan kaki 3 km yang kami tempuh tak terasa berat untuk kami ikut mendampingi pengukuran di lokasi kegiatan. Tepat jam 10 pagi kami telah sampai di lokasi kegiatan, hamparan sawah yang telah menghijau oleh padi menjadi pemandangan yang menemani kami di perjalanan. Hal tersebut tak membuai mereka untuk berlama lama istirahat, seperti biasanya mereka mengukur lansung chekdam yang menghabiskan anggaran PNPM MPd T.A 2013 sebesar Rp.178.405.000.
Buin Balit salah satu daerah yang termasuk wilayah desa Tatebal merupakan daerah yang 70% areanya merupakan daerah pertanian dan perladangan. Posisinya yang berada didaerah perbukitan yang jangkauan dari sumber air sangat minim membuat daerah ini sangat kering ketika musim kemarau tiba. Tak pelak ini juga berbanding lurus dengan hasil pertanian dan perladangan yang tak memuaskan para petani disana.
Siangnya jam 14:00 Wita sepertinya cuaca kurang bersahabat, hujan yang terus membasahi desa Tatebal mengisyaratkan kami untuk berteduh disalah satu Kelompok SPP, tak beda jauh dengan acuan didesa Lenangguar  pemilihan kelompok SPP yang di periksa di desa Tatebal berdasarkan kategori yang sama.
Kami menuntaskan hari ke-3 ini di beberapa kelompok SPP di desa Ledang pada pukul 19:00 Wita dan akan melanjutkan untuk pengukuran kegiatan JUT di desa ledang ke esokan harinya.

Serba serbi cerita di hari terakhir yang ke 4 ini tak jauh beda dengan hari hari sebelumnya. Hari ini giliran JUT desa Ledang untuk diukur. Alhasil mereka merekomendasikan hal yang sama seperti rekomendasi dari Fastekab Beserta Infra  spesialis yang berkunjung beberapa hari yang lalu. Terkait pemeliharaan yang masih perlu dilakukan oleh TPK dan masyarakat pemanfaat JUT di Daerah Beong.
 Warna warni 4 hari ini memberi warna tersendiri dikecamatan kami. Adalah menjadi sebuah yang lumrah karena tumben mereka dikunjungi dan diperiksa seperti ini. Ketika ibu- ibu penerima SPP dan pelaku Desa maupun Kecamatan menjadi sedikit bertanya tanya dan menghela nafasnya dalam dalam, untuk setiap hal yang dipertanyakan kemereka. Dan Tepat jam 16:00 Wita Tim Inspectorat meminta  pamit, Terima kasih kami ucapkan, semoga ini menjadi tolak awal masyarakat Lenangguar kearah kesejahtraan seperti hajat Program PNPM-MPd.