4 Hari Kunjungan
Inspectorat
BY. JAKA WIHARJA (FT LENANGGUAR)
Sudah
Hari ke 4 ini sejak tanggal 19 maret
2014 yang lalu Tim Audit Inspectorat yang terdiri atas Bapak Syarifudin dan
kedua rekannya Bapak Imam dan Bapak
Syahid dari kabupaten Sumbawa berkunjung ke kecamatan Lenangguar. Mereka memulai hari kunjungannya dengan
mendatangi kantor kecamatan, setelah beberapa lama berkoordinasi dengan PJOK
dan Bapak TAJUDDIN, SH selaku Camat Lenangguar kemudian mereka (Tim
Inspectorat) didampingi PJOK Bapak Maswarang, SAP.lansung menuju UPK office.
Kedatangan mereka kami sambut dengan baik,
dalam hal ini kami telah sampaikan untuk semua TPK untuk datang ke UPK office,
untuk menyiapkan data data yang nantinya menjadi bahan bahan audit tentunya.
Mulai dari dokumen perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan T.A 2013. begitu
juga rekan pelaku di kecamatan tak kalah menyiapakan data data yang nantinya
akan dilihat.
Telah kami memperkirakan tanpa harus
bernostalgia lama lama dengan pertemuan ini, mereka lansung pada inti pertemuan
yang jauh dari kata mesra ini. Mulai dari proses sampai auput yang dihasilkan
mereka pertanyakan. Data data pendukung kegiatan TA 2013 mereka ingin
diperlihatkan. Ouch….. gumam Ibu Titin Ketua UPK Lenangguar sedikit menggerutu
namun Tak banyak kata tapi lansung menyiapkan data data UPK yang dibutuhkan.
Terjadi beberapa diskusi memberikan penjelasan
tentang Proram PNPM-MPd tak menumpulkan
pertanyaan pertanyaan mereka…..tajam dan tambah tajam, seperti ketika FK
lenangguar Bapak Abdul Wahab memberikan keterangan soal dasar penentuan standar gaji UPK yang
mereka minta. Walau sudah diberikan informasi tentang hal tersebut tapi masih
mereka pertanyakan. Ini menjadi aneh ketika semua kecamatan mempunyai standar
gaji yang sama sementara beban kerja pengelolaan dana berbeda gumam bapak
Syarifudin memberikan pendapatnya dan menanyakan dasar penetapan standar gaji
tersebut. Sedikit petikan diskusi tersebut menjadi sangat tajam dan tak santai
di simak dihari pertama disela sela hujan yang tak bersahabat.
Hari kedua yang cukup cerah dan bersahabat
menuntun kami mendampingi pengukuran di desa Lenangguar. Lokasi yang tidak jauh
dari UPK office menjadi pilihan pertama mereka untuk memeriksa. Pengukuran kami
mulai dari Hilir saluran yang di SPPB tercetak 557 m ini karena sangat dekat
dengan UPK office. Setelah masuk ke pemukiman warga kampung yang kebetulan
dilewati saluran Irigasi, Bapak Syahid menanyakan peruntukan pengembangan
kegitan ini. Dengan Lugas Bapak Fikri TPK Lenangguar yang kebetulan ikut mendampingi menujukkan
Plat deuker yang tak jauh dari tempat lokasi kegiatan. Sesampai di Hulu Saluran
selembar kertas dikeluarkan Bapak Syahid meminta bapak Fikri Untuk
menandatangani. Saya Sempat berdebat perihal tanda tangan tersebut namun mereka berkilah hanya meminta kesaksian
bahwa telah melakukan pengukuran.
Tak selesai disitu hari kedua ini kami
mendampingi TIM inspectorat berkunjung ke beberapa Kelompok SPP yang mereka
anggap menjadi sebuah tada Tanya. Tingkat Colect menjadi acuan dasar penentuan
kelompok pemeriksaan, tak luput juga Kelompok SPP yang secara program dianggap
lancar menjadi incaran pertanyaan, Tingkat Pinjaman yang semakin Besar tiap
tahunnya menjadi dasar juga penetapan
kelompok yang akan mereka periksa. Hal yang menjadi kritikan mereka tentang
anggota angota Kelompok SPP ini “Jangan sampai dimanfaatkan oleh warga yang tak
layak menerima SPP” ujar bapak Syarifudin berkomentar di Pukul 20:30 Wita
ketika menyelesaikan kunjungan hari
kedua ini
Tak bedanya dengan Hari ke 3, kali ini Desa tatebal
menjadi pilihan bapak Syarifudin dan rekan rekan. Letak Buin Balit yang menjadi
lokasi pembangunan Checdam yang jauh
dari pemukiman tak menyurutkan langkah kami, walau jalan kaki 3 km yang kami
tempuh tak terasa berat untuk kami ikut mendampingi pengukuran di lokasi
kegiatan. Tepat jam 10 pagi kami telah sampai di lokasi kegiatan, hamparan
sawah yang telah menghijau oleh padi menjadi pemandangan yang menemani kami di
perjalanan. Hal tersebut tak membuai mereka untuk berlama lama istirahat,
seperti biasanya mereka mengukur lansung chekdam yang menghabiskan anggaran
PNPM MPd T.A 2013 sebesar Rp.178.405.000.
Buin Balit salah satu daerah
yang termasuk wilayah desa Tatebal merupakan daerah yang 70% areanya merupakan
daerah pertanian dan perladangan. Posisinya yang berada didaerah perbukitan
yang jangkauan dari sumber air sangat minim membuat daerah ini sangat kering
ketika musim kemarau tiba. Tak pelak ini juga berbanding lurus dengan hasil
pertanian dan perladangan yang tak memuaskan para petani disana.
Siangnya jam 14:00 Wita sepertinya cuaca
kurang bersahabat, hujan yang terus membasahi desa Tatebal mengisyaratkan kami
untuk berteduh disalah satu Kelompok SPP, tak beda jauh dengan acuan didesa
Lenangguar pemilihan kelompok SPP yang
di periksa di desa Tatebal berdasarkan kategori yang sama.
Kami menuntaskan hari ke-3 ini di beberapa
kelompok SPP di desa Ledang pada pukul 19:00 Wita dan akan melanjutkan untuk
pengukuran kegiatan JUT di desa ledang ke esokan harinya.
Serba serbi cerita di hari terakhir yang ke 4
ini tak jauh beda dengan hari hari sebelumnya. Hari ini giliran JUT desa Ledang
untuk diukur. Alhasil mereka merekomendasikan hal yang sama seperti rekomendasi
dari Fastekab Beserta Infra spesialis
yang berkunjung beberapa hari yang lalu. Terkait pemeliharaan yang masih perlu
dilakukan oleh TPK dan masyarakat pemanfaat JUT di Daerah Beong.
Warna warni
4 hari ini memberi warna tersendiri dikecamatan kami. Adalah menjadi sebuah
yang lumrah karena tumben mereka dikunjungi dan diperiksa seperti ini. Ketika
ibu- ibu penerima SPP dan pelaku Desa maupun Kecamatan menjadi sedikit bertanya
tanya dan menghela nafasnya dalam dalam, untuk setiap hal yang dipertanyakan
kemereka. Dan Tepat jam 16:00 Wita Tim Inspectorat meminta pamit, Terima kasih kami ucapkan, semoga ini
menjadi tolak awal masyarakat Lenangguar kearah kesejahtraan seperti hajat
Program PNPM-MPd.